Selasa, 15 Mei 2012

Halaqah Al-Qur'an


Sebelum masuk ke tulisan ini, izinkan sejenak kita menyimak pesan dari Rasululloh saw berikut ini, bacalah dengan hatimu ^^, “Tidak berkumpul suatu kaum disalah satu rumah Alloh,” kata Sang Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, “untuk membaca dan mempelajari Al-Qur’an kecuali turun atas mereka sakinah dan rahmat  serta diliputi oleh malaikat, serta Alloh sebut dihadapan (malaikat) disisi-Nya.”

^_^

Berawal dari sebuah dauroh di masjid al-Hurriyah tepatnya di kampus tarbiyah, Institut Pertanian Bogor, dauroh tersebut berjudul “5 Jam Bersama Al-Qur’an” dengan pemateri utama, Ust. Fadlyl Usman Baharun. Dauroh tersebut sangat menggugah hati setiap peserta. Karena Ust. Fadlyl yang menyampaikan dauroh dengan semangat, ditambah materinya yang dahsyat. “Ikhwahfillah sekalian, maukah kita menjadi keluarganya Alloh? Maukah kita menjadi orang-orang yang dinaungi saat hari kiamat nanti? Maukah kita membahagiakan orangtua kita di akhirat nanti? Maukah kita menjadi sebaik-baik manusia?” tanya Ust. Fadlyl ke setiap peserta dauroh. “Jawabannya adalah dengan menjadi penghafal al-Qur’an.” Lalu beliau menerangkan secara jelas, tentang keutamaan-keutamaan orang yang dekat dengan al-Qur’an. Di akhir dauroh tersebut, kemudian mengajak peserta dauroh untuk infaq Wakaf Rumah Al-Qur’an di Depok, dan mengundang untuk bergabung di Rumah Al-Qur’an IPB. Sayang, ternyata Alloh belum berkenan karena Rumah Al-Qur’annya baru akhwat yang sudah berdiri, yang ikhwan belum.

^_^

Masih, ingat saat aku SMA dulu. Aku dan sahabat karibku Erlan Iskandar, bercita-cita ingin menjadi penghafal al-Qur’an. Kemudian aku dan beberapa teman mulai belajar tahsin di Pesantren Darul Fattah. “Mudah-mudahan semangat kita mempelajari al-Qur’an tidak pernah padam.” ucapku saling menyemangati.

Setelah aku memutuskan untuk kuliah di Jakarta, tepatnya di Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS). Aku masih ada rasa rindu, rasa kangen untuk kembali di Bogor. Aku harus merelakan teman-teman disana, teman-teman LDK Al-Hurriyah, Kammi IPB, panitia Mpkmb. Disini, aku harus mulai mencari aktivitas yang bermanfaat, bisa aktif di organisasi tentunya. “Akhi mau ngontrak ndak?” sms dari Kak Aji seniorku. Aku masih trauma soal mengontrak, baru sebulan yang lalu aku kejadian di Bogor. Lalu aku mengurungkan diri. Tapi, ajakan itu tidak sampai disitu. Kemudian aku ditawarkan kembali untuk mengontrak. Tapi ini bukan sekedar mengontrak. Ada program plusnya, menghafal al-Qur’an. Ternyata ada Rumah Al-Qur’an (RQ) juga disini. Alhamdulillah. Memang Alloh maha mengetahui kebutuhan hambanya.

Kejadian sebulan yang lalu sejenak aku lupakan, aku yakin Alloh akan mengganti yang lebih baik, jika kita ikhlas dan bersabar. Akhirnya aku putuskan untuk bergabung di RQ.

^_^

Alhamdulillah, setengah tahun lebih program RQ telah berjalan. Banyak suka duka yang dialami. Dukanya kontrakan RQ sempat kemasukan kemalingan saat UAS kemarin. Tapi aku yakin nikmat Alloh lebih banyak dibandingkan ujiannya. Aku bisa jalan-jalan bareng ke Pondok Husnul Khotimah di Kuningan, bisa rajin tilawah hariannya, bisa berkumpul dengan orang-orang sholih yang selalu mengingatkan setiap saat. Alhamdulillah.

Masih ingat jelas taujih Ust. Lukman saat halaqah al-Qur’an, “Akhi, salah satu yang memudahkan kita dalam menghafal al-Qur’an yaitu dengan mengikuti Halaqah Al-Qur’an. Disanalah kita bisa saling menyemangati satu sama lainnya.”

Selamat bergabung juga RQ akhwat yang minggu kemarin sudah diresmikan oleh Ust. Fadlyl. Mudah-mudahan kita bisa terus semangat untuk dekat dengan al-Qur’an. Salah satu upayanya dengan bergabung di halaqah al-Qur’an.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar