Kamis, 27 Juni 2013

Kepompong Ramadhan



Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah. Tidak ada pujian selain hanya ditunjukkan pada-Mu ya Alloh. Engkau masih memberikan nikmat iman, sehat, dan kesempatan untuk memperbaiki diri. Sebuah bait puisi yang ditulis oleh Ustadzah Halimah Alaydrus (salah satu tim asatidz di Daarut Tauhiid) mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi kita semua. Bacalah dengan hatimu :D


Ketika Bulan Mulia ini Datang Kembali…
Selagi ada bulan dan matahati, Ramadhan akan selalu datang lagi, namun ia tidak peduli adakah engkau di atas bumi atau ke kubur telah kembali. Maka Ramadhan kali ini bisa jadi adalah Ramadhanmu yang terakhir.. maka jangan sia-siakan..

Noda dan aib diri yang mengotori ruang hati kami selama ini. Basuhkan dengan tetes-tetes rahmat yang Kau guyurkan di bulan mulia ini.

Alangkah indahnya mereka itu, yang baru puasa sehari saja telah ditetap bebas neraka, dipandang dengan cinta, dipakaikan pakaian takwa.

Aku mencari-Mu dalam lapar hausku, aku mencari-Mu dalam sembah sujudku, aku mencari-Mu dalam hijaiyah ayat-Mu, Engkau masih begitu jauh. Robbi.. dalam Ramadhan inim ajarkan kami mendapati-Mu.

Ya Alloh.. maafkan.. sujud, ruku, sholat kami masih hanya gerakan, belum kekhusukan dan ketundukan.

Puasa kami hanya penahanan haus lapar, belum menahan hawa nafsu dan keinginan.
Namun jika Engkau hanya berkenan menerima yang baik dari ibadah hamba, kepada siapa sholat dan puasa kami persembahkan?


Kepompong Ramadhan

Semua amal anak Adam dapat dicampuri kepentingan hawa nafsu, kecuali shaum. Maka sesungguhnya shaum itu semata-mata untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya.” (HR Bukhari Muslim)

Pernakah anda melihat seekor ulat bulu? Bagi kebanyakan orang, ulat bulu memang menjijikkan bahkan menakutkan. Tapi tahukah anda kalau masa hidup seekor ulat ini ternyata tidak lama? Pada saatnya nanti ia akan mengalami fase dimana ia harus masuk ke dalam kepompong selama beberapa hari. Setelah itu ia pun akan keluar dalam wujud lain menjelma menjadi seekor kupu-kupu yang sangaaaat indah. Jika sudah beberntuk demikian, siapa yang tidak menyukai kupu-kupu dengan sayapnya yang beraneka hiasan indah alami?

Semua prose situ memperlihatkan tanda-tanda Kemahabesaran Alloh. menandakan betapa teramat mudahnya bagi Alloh Azza Wa Jalla, mengubah segala sesuatu dari hal yang menjijikkan, buruk dan tidak disukai, menjadi sesuatu yang indah dan membuat orang senang memandanganya. Semua itu berjalan melalui suatu proses perubahan yang sudah diatur dan aturannya pun ditentukan oleh Alloh.

Jika seekor ulat bulu melalui proses metamorfosa di dalam kepompong untuk menjadi kupu-kupu, maka bagi umat manusia khususnya seorang muslim agar dapat menjadi insan yang jauh lebih indah, momen yang paling tepat untuk terlahir kembali adalah ketika memasuki Ramadhan.

Bila kita masuk ke dalam “kepompong” Ramadhan, lalu segala aktivitas kita cocok dengan ketentuan-ketentuan “metamofosa” dari Alloh, niscaya akan mendapatkan hasil yang mencengangkan yakni manusia yang berderajat muttaqin, yang memiliki akhlak yang mulia.

Yuuuk kita renungkan kembali surat al-Baqarah ayat ke-183-185, bacalah dengan hatimu :D

183. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,
184. (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
185. (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.

Ibadah Ramadhan juga selain meningkatkan amalan-amalan sunnah, kita juga bisa melatih diri agar dapat menguasai hawa nafsu. Alloh berfirman, “Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya).” (QS. An-Naziat: 40-41)

Selama ini mungkin kita merasa kesulitan dalam mengendalikan hawa nafsu. Dan bulan Ramadhan ini adalah momen yang tepat untuk melatih diri mengendalikan hawa nafsu karena Alloh mengikat erat syetan selama bulan Ramadhan. Ibadah Shaum kita harus ditingkatkan. Tidak hanya shaum atau menahan diri dari hawa nafsu perut saja, akan tetapi juga semua anggota badan kita lainnya agar mau melaksanakan amalan yang disukai Alloh.

Mari kita siapkan diri kita, hati kita untuk menyambut bulan yang mulia ini, karena tida menutup kemungkinan Ramadhan tahun ini merupakan Ramadhan terakhir yang dijalani hidup kita, jangan sampai disia-siakan. ^^v

Sumber inspirasi: beberapa buku motivasi Ramadhan :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar